1. PENGERTIAN PENDUDUK
PENGERTIAN PENDUDUK
Pengertian
Penduduk dan warga negara | Berdasarkan pasal 6 Ayat (2) Undang Undang
Dasar 1945, pengertian penduduk adalah warga negara Indonesia
(baca pengertian penduduk) dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sementara itu, warga negara berdasarkan Pasal 26 Ayat (1)
bahwa pengertian warga negara adalah orang orang bangsa Indonesia
asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang sebagai
warga negara, sedangkan UU no. 6 tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia
menyatakan bahwa warga negara (baca pengertian negara) Republik Indonesia
adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah menjadi warga negara RI.
Seseorang menjadi warga negara seharusnya bertindak
sebagai penanggungjawab atas baik buruknya suatu negara dan mendukung kemajuan
negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga negara suatu
negara haruslah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang disahkan oleh
negara tersebut. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap negara, bahwa
adanya kebebasan untuk setiap orang berhak untuk memilih kewarganegaraan (every
person has the right to choose citizenship), memilih tempat tinggal di wilayah
negara (choose a place to stay in the country) dan meninggalkannya, serta
memiliki hak untuk kembali (have the right to return) sebagaimana dinyatakan
oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini memiliki makna (meaning) bahwa
orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1.
Pengertian penduduk adalah orang orang yang memiliki domisili atau tempat
tinggal tetap di wilayah negara itu, yang dapat dibedakan antara warga negara
(citizen) dengan warga negara asing (foreign citizen) (WNA).
2.
Pengertian bukan penduduk adalah orang orang lain yang tinggal dalam negara
yang bersifat sementara sesuai dengan visa yang diberikan oleh negara (kantor
imigrasi) yang bersangkutan, contohnya turis.
Penduduk
suatu negara ataudaerahbisa didefinisikan menjadi dua:
•Orang
yang tinggal di daerah tersebut
•Orang
yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggaldi situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.
Kepadatan
penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka
tinggal.Pertambahan Penduduk di IndonesiaPenduduk dunia saat ini telah mencapai
lebih dari 6 miliar,dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di
negara-negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001)
memproyeksikanbahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angkaini merupakan
dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk totalnegaranegaraberkembang pada
umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara
maju juga meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka
pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar
dari pada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan
dinegaranegaraberkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya
penduduk perkotaan secara absolut.Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa,
denganlaju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu
kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk.Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini
(2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta.
Kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggaldi wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja
berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan
wilayah perkotaan.Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaandapat
berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dariperdesaan ke perkotaan,
atau dengan kata lain penduduk melakukanurbanisasi.Secara demografis sumber
pertumbuhan penduduk perkotaan.
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran.
Adapun pertumbuhan penduduk dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.
Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah
pertumbuhan yang diperhitungkan dari selisih kelahiran dan kematian.
Rumus
Pertumbuhan Penduduk Alami
P = L – M
- P = pertumbuhan penduduk yang dicari
- L = jumlah kelahiran
- M = jumlah kematian
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya
angka kelahiran dan kematian adalah sebagai berikut.
a) Penggolongan angka kelahiran:
1) angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;
2) angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;
3) angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
b) Penggolongan angka kematian:
1) angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;
2) angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;
3) angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
a) Penggolongan angka kelahiran:
1) angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;
2) angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;
3) angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
b) Penggolongan angka kematian:
1) angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;
2) angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;
3) angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
2.
Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah
pertumbuhan penduduk yang disebabkan ole perbedaan antara jumlah migrasi masuk
(imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah
emigrasi akan menambah jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya,
jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami
penurunan.
Rumus
Pertumbuhan Penduduk Migrasi :
Adapun
rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah:
PM
= I – E
- PM = jumlah penduduk migrasi
- I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk)
- E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar)
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik benang merahnya
bahwa pertumbuhan penduduk di suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk
alami dan migrasi yang disebut dengan pertumbuhan penduduk total.
Rumus
Pertumbuha Penduduk Total
Pertumbuhan
penduduk total biasanya disingkat dengan pertumbuhan penduduk. Adapun rumus
pertumbuhan penduduk adalah:
P
= ( L – M ) + ( I – E )
- P = pertumbuhan penduduk yang dicari
- L = jumlah kelahiran
- M = jumlah kematian
- I = jumlah penduduk yang masuk
- E = jumlah penduduk yang keluar
Klasifikasi
pertumbuhan penduduk yang digunakan adalah:
a) Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 – 1 %
b) Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1 – 2 %
c) Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %
a) Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 – 1 %
b) Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1 – 2 %
c) Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %
Peringkat
Jumlah Penduduk di Dunia
Sebagai pembanding, berikut adalah
peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah
Penduduk pada tahun2007:
1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698
jiwa)
4. Indonesia (220.953.634 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)
Pengertian Masyarakat
adalah sejumlah manusia
yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai
kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua
adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi
kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan
masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara
anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada
masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu
masyarakat
a.Harus
ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b.Telaah
bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya
aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada
kepentingan dan tujuan bersama.
Bila
dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat
paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat
mardeka
a).Masyarakat
natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan
(harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat
kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau
kepercayaan.
Masyarakat
dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat
kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum
mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat
sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
barmasyarakat
bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah
berkembang,dan
sudah
mengenaltulisan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk
hidup
a).
Hasrat sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap
individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat
untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari
berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu
tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu
bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini
dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang
lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai
tajuan, yaitu tujuan bersama.
d).Hasrat
harga diri
Rasa
harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas
diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat
penghargaan yang selayaknya.
e).Hasrat
meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan
sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
f).Hasrat
bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu,
atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g).
Hasrat untuk mendapat kan kebebasan
Hasrat
ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan
atau pembatasan-pembatasan.
h)Hasrat
untuk memberitahukan
Hasrat
untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan
dengan suara atau isyarat
i).Hasrat
simpati
Kesanggupan
untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
B.
bagaimana mastarakat masa depan yang baik?
Masyarakat merupakan gabungan dari
individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat
yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu
masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang
pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses
perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem
tradisional menuju ke sistem yang modern.
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya antara lain :
- perkembangan ilmu
- perkembangan teknologi
- perkembangan industri
- perkembangan ekonomi
social change saat ini adalah gejala sosial
yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag
saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan
akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan
tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta
merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan
efek yang positif dan negatif.
Kalua berbicara social change maka yang
terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan
perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta
pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila
terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan
anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan
tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup,
terhadap keadaan yang baru itu.
Proses
perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya
dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan
dari masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang
mencakup :
- kenutuhan akan sandang
- keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
- kesempatan yang wajar untuk dihargai
- mendapat kasih sayang dari sesamanya
- kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
pada dasarnya,
dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan
yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial
kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang
setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya
merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan
yang biassanya dinamakan ’social planing’.
3. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal
dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak
dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan
setiap kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat
yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu
tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat,
didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada
bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan
serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Promoted Content
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture.
merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam
bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun
1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah,
usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture
dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture
berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah
pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan
pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam
bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1,
yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur
besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut dengan istilah culture universal
karena di setiap penjuru dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan,
seperti pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang
sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti
Bronislaw Malinowski dan C. Kluckhoh.
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat
unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut...
- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi
- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan,
yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem
organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi
dan upacara keagamaan.
c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain
yang kemudian disebut sebagai superorganik.
d. Andreas Eppink
d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
e. Edward Burnett Tylor
e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia
dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri.
Gerak atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan
daerah lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau
pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari
suatu masyarakat ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya
akulturasi.
Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat
manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya
kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan
adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak
menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya
sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya.
Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang
mudah diterima adalah sebagai berikut..
- Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.
- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.
- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh
suatu masyarakat adalah sebagai berikut...
- Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.
4. KETERKAITAN ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Keterkaitan antara
penduduk masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu
sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan
– peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek
moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk
melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi
sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, Bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga aman baru. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang. Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun ada zaman ini. Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru. Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
5. PERMASALAHAN PENDUDUK YANG ADA DI INDONESIA SAAT
SEKARANG INI
Permasalahan Penduduk Yang Ada Di Indonesia Saat
Sekarang
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah
penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang
besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia
semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak
hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia
dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang
perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia
Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia
antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over
Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah
penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah
berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326
(www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah.
Dari data di bawah ini dapat dilihat bagaimana
jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini
tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas
tentang masalah kependudukan, ada baiknya kitad mengetahui dampak positifnya
lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber
daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa
lain, dsb.
sumber: bps.go.id
|
Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait
dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat
dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan
antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat
masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait
dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting
lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi
masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang
gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkaitan
dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai,
daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang
sama demi keseimbangan alam.
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan
jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan
akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun,
penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk
lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari
pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru
yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio
ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk
penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan
menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam
berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar
tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak
namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena
itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan
terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan
Penduduk
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya
terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju
pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan
jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin
besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi
kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu
dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasaranan,
fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka
mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program
KB dan kini ditangani olah BKKBN.
sumber: bps.go.id
|
Jika melihat grafik di atas,
dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun.
Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun,
alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga
mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju
selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat
dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan
penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber
daya manusia Indonesia.
Apabila
tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi
berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya
manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak
negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu,
usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang
ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB,
penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan
laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
3. Persebaran Penduduk Tidak
Merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu
wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia
antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan
penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk
Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan,
informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu
wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan
berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya
persebaran penduduk:
- Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
- Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
- Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
- Sumber air
- Perhubangan atau transportasi
- Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
B. Non Demografis Bersifat
Kualitatif
1. Tingkat Kesehatan Penduduk
yang Rendah
Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul
dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia
Indonesia.
Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan
bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya
kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga
kesehatan pada masyarakat.
sumber: bps.go.id
|
Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan
yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar
jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran. Penurunan ini menujukkan usaha untuk
perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti
imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi
kesehatan yang ada saat ini.
Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan
bagaimana kondisi kesehatan bayi yang ada di Indonesia tahun 1998-2005.
Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika
dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan
gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal
terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini, masih terdapat balita yang
mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan
dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan
sumber: bps.go.id
|
Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat
kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia
Indonesia. Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia
adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal
ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia
Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari
pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk
membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi
dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2. Pendidikan Yang Rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia
masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib
belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan
menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia
sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat
banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai
fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun
rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun
sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.
Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah
satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara.
Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat
pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di
Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi
penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti
yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini
merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari
pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan
atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang
menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum.
Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan
jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda
bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas
ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan
membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.
sumber: bps.go.id
|
Jika diamati, kondisi ini sangat
memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan
tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan
terhadap kesejahteraan penduduk.
3. Banyaknya Jumlah Penduduk
Miskin
sumber: bps.go.id
|
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang
melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB
namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah
garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang
kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi
sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian
permasalahan di negeri yang kaya ini.
Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin
memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang
mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan
sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan
sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa
namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan
apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.
Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia
bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak
negara yan miskin sumber daya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai
dunia. Jawabannya kembali ke sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus
dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula
tingkat kemakmurannya. Ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam
tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian
terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya
kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal
ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi
terciptanya Indonesia yang merdeka seutuhnya.
6. RUMUSAN ANGKA KELAHIRAN DAN JELASKAN PENGERTIAN ANGKA KELAHIRAN
Rumusan angka kelahiran dan jelaskan pengertian
angka kelahiran
Kelahiran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu negara.
Pada pembahasan kali ini kita tidak hanya akan mengkaji angka kelahiran kasar
saja, namun juga akan membahas angka kelahiran khusus dan umum, rumus angka
kelahiran kasar dan pengertian angka kelahiran kasar serta faktor pendorong dan
penghambar angka kelahiran.
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1)
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan : CBR : Crude Birth Rate
(Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama
1 tahun
P : Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun 1.000 : Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
Gambar: Angka kelahiran kasar
|
2) Angka kelahiran khusus
(Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari
wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita
umur tertentu pada pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
3) Angka kelahiran umum
(General Fertility Rate/GFR)
Angka
kelahiran umum yaitu
angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
GFR dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
GFR = Angka kelahiran umum
L
= Jumlah kelahiran selama satu
tahun
W(15 –
49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000
= Konstanta Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) Faktor pendorong
kelahiran (pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan
keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih
tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi
keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak
laki-laki.
(e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak,
sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya
memiliki anak.
2) Faktor penghambat
kelahiran (antinatalitas)
(a)
Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b)
Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c)
Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
(d)
Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
7. DEFINISI MENGENAI DINAMIKA HIDUP
Pengertian Dinamika Penduduk dan juga seluk beluk lainnya yang masih termasuk di dalamnya
bisa anda ketahui di sini. Kali ini kita akan membahas mengenai kependudukan
yang berisi mengenai dinamika penduduk dan lain sebagainya yang bisa anda
ketahui informasinya. Meski ini merupakan suatu materi yang sudah pernah
diajarkan oleh institute pendidikan, namun tidak ada salahnya apabila anda
terus menggali informasi mengenai hal ini untuk dapat terus mengingat perihal
ini. Sebelumnya, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penduduk.
Penduduk merupakan sekumpulan manusia yang menempati suatu daerah tertentu
dalam jangka waktu tertentu, misal 1 tahun 3 tahun atau berpuluh-puluh tahun
lamanya. Apabila di Indonesia, banyaknya penduduk ini akan dihitung pada jangka
waktu tertentu pada setiap daerah secara berkala. Adanya perubahan jumlah
penduduk pada setiap tahunnya itu dipengaruhi oleh adanya kelahiran, kematian,
perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya, dan lain sebagainya.
Sekarang anda akan bisa mengetahui pengertian
dinamika penduduk. Dinamika penduduk adalah pertumbuhan jumlah penduduk
yang merupakan keseimbangan antara penyebab adanya pengurangan penduduk dan
juga penambahan penduduk. Hal ini bisa terjadi apabila terdapat faktor faktor
yang memengaruhinya. Faktor faktor tersebut seperti,
- Faktor kelahiran
- Faktor kematian
- Faktor migrasi atau perpindahan
Untuk mengetahui adanya faktor faktor ini, maka harus dilakukan sensus
penduduk yang dilakukan pada jagka waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan pada setiap daerahnya. Faktor penunjang dari adanya kelahiran
adalah seperti pernikahan pada usia dini atau usia yang masih sangat muda, anak
merupakan sebagai penentu suatu status sosial, masih adanya anggapan bahwa anak
merupakan sumber rejeki sehingga ia terus menambah jumlah anak pada keluarga
tersebut,
Sedangkan faktor yang menghambat adanya kelahiran adalah seperti adanya
program keluarga berencana, adanya penundaan pernikahan dengan alasan
penyelesaian pendidikan lebih penting, kesibukan pekerjaan yang tidak sempat
memikirkan untuk menikah ataupun memiliki keturunan, dan lain sebagainya.
Faktor pendorong adanya kematian bisa anda ketahui seperti keadaan gizi
penduduk yang rendah, tidak adanya kesadaran kepedulian terhadap kesehatan,
adanya bencana alam yang menjadikan banyaknya korban jiwa, belum tersedianya
fasilitas kesehatan yang memadai, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk penghambat adanya faktor kematian adalah seperti adanya
fasilitas kesehatan yang memadai, kepedulian penduduk mengenai kesehatan dan
juga gizi yang dikonsumsinya, adanya tenaga medis yang siap siaga untuk
menanggulangi kesehatan penduduk di daerah tersebut. Sedangkan yang terakhir
adalah migrasi atau perpindahan penduduk disebabkan oleh beberapa faktor
pendorong dan juga penghambatnya.
Faktor
pendorongnya seperti adanya keinginan untuk lebih maju dan berkembang di daerah
lain yang lebih berpotensi, faktor pekerjaan yang harus berpindah dari satu
daerah ke daerah lainnya. Sedangkan untuk faktor penghambarnya seperti adanya
kecintaan terhadap tanah kelahiran, faktor orang tua dan keluarga yang tidak
ingin ditinggalkan, dan lain sebagainya. Demikianlah pembahasan mengenai pengertian
dinamika penduduk.
8. DEFINISI PYRAMID PENDUDUK MUDA, TUA, DAN STASIONER
Berikut ini adalah pembahasan
tentang piramida penduduk yang meliputi pengertian piramida penduduk, macam
macam piramida penduduk, Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas, Piramida
penduduk bentuk pucuk granat, Piramida penduduk bentuk kepala nisan, Piramida
ekspansif, piramida konstruktif, piramida stasioner, piramida penduduk, jenis
piramida penduduk, piramida penduduk muda, gambar piramida penduduk, bentuk
piramida penduduk, piramida penduduk stasioner, jenis jenis piramida penduduk,
gambar piramida penduduk muda, piramida penduduk tua, piramida penduduk
ekspansif, piramida penduduk konstruktif, ciri ciri piramida penduduk, contoh
piramida penduduk, ciri ciri piramida penduduk muda, ciri ciri piramida
penduduk stasioner, gambar piramida penduduk tua.
Pengertian Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk berdasarkan
jenis kelamin dan umur yang disusun horizontal.
Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan
golongan umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal
yang bisa dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada kuantitas penduduk.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada kuantitas penduduk.
Macam-macam Piramida Penduduk
Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dibedakan sebagai berikut.
1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas.
1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas.
Bentuk piramida ini menggambarkan pertumbuhan penduduk yang cepat karena
terjadi penurunan tingkat kelahiran bayi dan anak-anak, tetapi tingkat
fertilitas masih tinggi.
2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat.
Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.
3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan.
Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.
2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat.
Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.
3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan.
Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.
Gambar: Macam-macam Bentuk
Piramida Penduduk
Piramida penduduk dapat
dibedakan pula atas tiga macam, yaitu ekspansif, konstruktif, dan stasioner.
Piramida
ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila
sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia muda. Adapun piramida
konstruktif adalah piramida yang terjadi apabila kelompok usia muda
jumlahnya sedikit, sedangkan piramida stasioner adalah piramida yang
terjadi apabila banyaknya penduduk dalam setiap kelompok usia relatif sama.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansif)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang
tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami
pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar
penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Ciri-ciri piramida penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat
kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner.
Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah
penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.
Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju. Ciri-ciri piramida penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
3. Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
Bentuk piramida penduduk
ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian
atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur
median (pertengahan) sangat tinggi.
Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
Dengan melihat bentuk piramida penduduk, maka akan diketahui apakah negara itu bercirikan penduduk tua atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk tua apabila sebagian besar penduduk di negara itu sudah berumur tua. Sedang suatu negara disebut berpenduduk muda apabila sebagian penduduk negara itu masih berumur muda. |
9. JELASKAN PERSEBARAN PENDUDUK
Definisi Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
- Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut
batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
- Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk
menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Faktor Penyebab Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak.
Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada
setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap
daerah atau negara sebagai berikut:
- Faktor Fisiografis
- Faktor Biologis
- Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
- Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
- Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat memonitor
- Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
- Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .
Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup.
Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara
berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan
yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun
pemukiman.
Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
- terjadi kekeringan
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama.
Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau
lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi,
dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya.
Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat
berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa
daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan
wilayah tersebutdalam mendukung kehidupan.
Faktor penyebab persebaran penduduk yang tidak merata antara lain:
1) Kesuburan tanah, daerah atau wilayah
yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok
tanam dan sebaliknya.
2) Iklim, wilayah yang beriklim terlalu
panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai
tempat tinggal
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada
umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
4) Sumber air
5) Perhubungan atau transportasi
Dampak Persebaran Peduduk Yang Tidak Merata
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya
pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.
Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan
kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
- Munculnya permukiman liar
- Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
- Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
- Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
10. JELASKAN MENGENAI RASIO KETERGANTUNGAN
Konsep
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk
yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua
atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65
tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun.
Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah
produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk
yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio
ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi
demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
RUMUS KETERGANTUNGAN
Ketergantungan 1====
Ketergantungan2=====Ketergantungan 3
Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Contoh
Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data
SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang
dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia
kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif,
dan Umur Tua, Tahun 2000
Kel. Umur
|
Jumlah Penduduk
|
0-14
|
63 206 000
|
15-64
|
13 3057 000
|
65+
|
9 580 000
|
Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif
(15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat
dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti
yang disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000
Keterangan
|
Rasio Ketergantungan
|
RKTot
|
54,7
|
RKMuda
|
47,0
|
RKTua
|
7,2
|
Interpretasi
Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar
54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif)
mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak
produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio
ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan
penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun
2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan
penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab
terhadap penduduk tua.
Rasio ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan
pada saat sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah
sebesar 86 per 100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti
sampai tahun 2000. Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat
kelahiran sebagai dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30
tahun terakhir.
11. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal
dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak
dari kata "budhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan
diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah
hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan
setiap kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat
yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari
kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu
tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat,
didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada
bukunya Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan
serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Promoted Content
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture.
merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam
bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun
1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah,
usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture
dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture
berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian.
Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian
jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya
yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang
mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur
besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut dengan istilah culture universal
karena di setiap penjuru dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan,
seperti pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang
sarjana telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti
Bronislaw Malinowski dan C. Kluckhoh.
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat
unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut...
- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi
- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan,
yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem
organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi
dan upacara keagamaan.
c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain
yang kemudian disebut sebagai superorganik.
d. Andreas Eppink
d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
e. Edward Burnett Tylor
e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia
dinamis karena sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri.
Gerak atau dinamika manusia sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan
daerah lain, baik disengaja maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau
pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari
suatu masyarakat ke masyarakat lain yang menyebabkan terjadinya
akulturasi.
Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat
manusia telah terjadi pada umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya
kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan
adakalanya ditolak, parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak
menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya
sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya.
Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang
mudah diterima adalah sebagai berikut..
- Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.
- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.
- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh
suatu masyarakat adalah sebagai berikut...
- Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.
12. 7 TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur unsur yang bersifat universal.
Unsur unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada
semua kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh
unsur kebudayaan universal yaitu
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem Mata Pencaharian Hidup
- Sistem Religi
- Kesenian
#1 Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan
sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan
bahasa tulisan.
#2 Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan
meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang
dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
#3 Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu
dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan
hidup, perkumpulan.
#4 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang
dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak
dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan
bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.
Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi,
alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,
tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
#5 Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan
barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem
ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
peternakan, perikanan, perdagangan.
#6 Sistem Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak
terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem
nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
#7 Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan
imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara
garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu
seni rupa, seni suara dan seni tari.
13. JELASKAN WUJUD KEBUDAYAAN
Dari uraian
yang telah Anda baca di atas mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat
universal sebenarnya wujudnya bagaimana? Wujud kebudayaan dapat dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu:
a.
|
Wujud gagasan / (ideal)
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga
pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola
tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai budaya.
|
||||||||||||
b.
|
Wujud perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain.
Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan
tingkah laku
.
|
||||||||||||
c.
|
Wujud benda hasil budaya (artefak)
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.
Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku
dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh:
salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem
religi adalah sebagai berikut:
Untuk memudahkan Anda memahami wujud kebudayaan tersebut silahkan Anda
amati gambar 1 tentang Lingkaran kebudayaan yang terdiri dari lingkaran 1
adalah wujud gagasan, lingkaran 2 adalah wujud aktivitas dan lingkaran ke-3
adalah artefak.
Setelah Anda memahami uraian tentang wujud kebudayaan beserta contohnya
di atas, cobalah Anda kemukakan wujud kebudayaan dari salah satu unsur
kebudayaan universal yaitu sistem peralatan hidup misalnya pakaian. Tulislah
jawaban Anda pada titik-titik di bawah ini.
|
Setelah Anda menuliskan jawaban di atas kemudian
cocokkanlah jawaban Anda dengan keterangan di bawah ini:
1)
|
gagasan
|
:
|
Konsep manusia perlu berpakaian.
|
2)
|
perilaku
|
:
|
|
3)
|
benda hasil budaya
|
:
|
|
Nah, bagaimana jawaban Anda, sudah sesuaikah?
Selain contoh di atas diskusikanlahcontoh-contoh yang lain dari budaya
universal tersebut dengan teman-teman belajar Anda agar wawasan Anda bertambah
luas.
Sebagai kesimpulan mengenai pembahasan kebudayaan
perhatikanlah bagan 3. di bawah ini.
14. 4 MACAM NORMA MENURUT KEKUATAN PENGIKUTNYA
- Pengertian Norma & Macam macam Norma– Pengertian norma secara singkat adalah aturan yang mengikat. Pengertian norma yang telah dirangkum dari beberapa sumber khususnya dari artikel tentang pengertian norma menurut para ahli ini, bahwa pengertian norma adalah pedoman, ketentuan dan acuan yang menjadi keharusan bagi para anggota masyarakat dan segala objek yang menjadi milik masyarakat tersebut untuk mengikuti dan mematuhi serta mengakui dan sekaligus memberi sanksi bagi yang tidak mengikuti, mematuhi dan mengakui pedoman tersebut.
Macam Macam Norma
Macam macam norma dapat dibagi
berdasarkan sifatnya norma tersebut, daya atau kekuatan pengikatnya norma
tersebut dan macam macam norma yang berlaku di dalam sosial masyarakat.
Macam macam norma berdasarkan
sifatnya
Norma yang mengatur masyarakat
secara garis besar ada dua macam yaitu norma formal dan norma nonformal :
a. Norma Formal adalah
aturan dan ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat yang ada ataupun dibuat oleh
lembaga lembaga dan institusi yang bersifat formal atau resmi. Dengan kata
lain, norma formal memiliki kepercayaan lebih tinggi tentang kemampuannya dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat karena dibuat oleh lembaga lembaga formal.
Norma formal contohnya konstitusi, surat keputusan, peraturan pemerintah,
perintah presiden.
b. Norma Non formal adalah
aturan dan ketentuan ketentuan dalam hidup bermasyarakat yang tidak diketahui
bagaimana dan siapa yang menerangkan norma tersebut. Ciri norma non formal
tersebut adalah tidak tertulis atau bilapun tertulis hanya sebagai karya
sastra, bukan dalam bentuk aturan baku yang disertakan dengan pembuat aturan
tersebut. Selain itu, norma non-formal memiliki jumlah yang lebih banyak
dikarenakan banyaknya variabel yang ada dalam norma non-formal.
Jenis-Jenis
Norma Berdasarkan Daya Ikatnya
Jenis-Jenis
Norma Berdasarkan Daya Ikatnya |
Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang
disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu
cermati, norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk mematuhinya.
Misalnya, apabila kamu mengambil barang orang lain tanpa memberitahu (mencuri),
maka tindakanmu jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi
hukuman. Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan berbeda-beda
tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota masyarakat.
Ada
norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya kuat. Berdasarkan
daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut
a.
Cara (Usage)
Jenis
norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini jelas
terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak
menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh:
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
- Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.
b.
Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan
adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini
dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman
bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan
diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer
telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
- Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
- Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
- Menghormati orang yang lebih tua.
c.
Tata Kelakuan (Mores)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh:
- Pasangan suami istri baru pada masyarakat Sunda biasanya menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka memiliki rumah tinggal sendiri.
- Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak tegas.
b. Adat Istiadat (Customs)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
15. Contoh Norma – Norma Yang Ada di Masyarakat
Seperti yang
diuraikan di atas bahwa ada empat macam norma yang harus teman-teman ketahui,
berikut penjelasannya.
Norma Agama
Norma agama
adalah sekumpulan kaidah yang bersumber dari wahyu Ilahi. Norma agama merupakan
tingkatan norma tertinggi diantara norma-norma lainnya. Akibat dari melanggar
norma agama adalah siksaan dari Yang Kuasa setelah meninggal dunia.
Contoh Norma Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menjauhi larangan-larangan agama, seperti melakukan perjudian, minuman-minuman keras, mencuri, berbuat fitnah, membunuh dan sebagainya.
- Melaksanakan perintah agama, seperti : membantu sesama manusia, menghormati orang lain, tidak semena-mena terhadap orang yang lemah.
- Melaksanakan ibadah sholat tepat pada waktunya.
Norma Hukum
Norma hukum
adalah sekumpulan kaidah sebagai pedoman hidup yang bersumber dari
undang-undang dan pemerintah. Norma hukum berada di bawah norma agama dan
akibat dari melanggar norma hukum adalah sanksi berupa hukuman penjara dan
sebagainya.
Contoh Norma Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mematuhi aturan lalu lintas ketika berkendara.
- Tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar hukum seperti pencurian, pembunuhan dan sebagainya.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan
adalah aturan-aturan dalam masyarakat yang bersumber dari kebiasaan dan
kepatuhan dalam masyarakat dalam hal ini berkaitan dengan adat di dalam
masyarakat. Akibat dari melanggar norma kesopanan adalah dicemohkan oleh
masyarakat.
Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah orang lain.
- Mencium tangan orang tua ketika ingin berangkat ke sekolah.
- Sopan santun saat bertamu ke rumah orang.
- Tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan
adalah sekumpulan kaidah sebagai pedoman hidup yang bersumber dari hati nurani
seseorang. Akibat dari melanggar norma kesusilaan adalah dikucilkan oleh
masyarakat.
Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menghargai dan menghormati orang lain.
- Menghormati orang-orang yang lebih tua.
- Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat.
16. JELASKAN MENGENAI 8 PRANATA SOSIAL YANG ADA DI MASYRAKAT
Macam –
macam Pranata
Berapakah
jumlah pranata yang ada dalam suatu masyarakat?
Hal itu
tegantung pada sifat sederhana atau sifat kompleksnya kebudayaan yang hidup
dalam masyarakat bersangkutan. Makin menjadi besar dan kompleks sesuatu
masyarakat berkembang, makin bertambah pula jumlah pranata yang timbul di
dalamnya. Para ahli sosiologi telah melakukan berbagai macam penggolongan atas
jumlah pranata itu. Penggolongan berdasarkan atas fungsi dan pranata – pranata
untuk memenuhi keperluan – keperluan hidup manusia sebagai masyarakat,
memberikan kepada kita sekedar pengertian mengenai jumlah dan berbagai macam
pranata yang ada dalam suatu masyarakat yang besar dan kompleks. Menurut para
sarjana, semua pranata dapat dikelaskan ke dalam paling sedikit delapan
golongan, yaitu :
1)
Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keprluan kehidupan, kekerabatan, yaitu
yang sering disebut kinship atau domestic institution. Contoh
: perkawinan, tolong menolong antar kekerabatan, pengasuhan anak, sopan santun
pergaulan antar kerabat, system istilah kekerabatan dan sebagainya.
2)
Pranata – pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk
mata pencarian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil
produksi dan harta adalah ekonomi institution. Contoh : Pertanian, peternakan,
pemburuhan, feodalisme, industry, barter, koperasi penjualan, penggundangan,
perbankan dan sebagainya.
3)
Pranata – pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan
manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang beguna adalah
Educational institution. Contoh : Pengasuhan anak. Pendidikan rakyat,
pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pemeberantasana buta huruf, pendidikan
keamanan, pers, perputakaan umum, dan sebagainya.
4)
Pranata – pranata yang berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami
alam semesta sekelilingnya, adala Scientific Intitutions. Contoh : Metodologi
ilmiah, penelitian, pendidikna ilmiah dan sebagainya.
5)
Pranata – pranata yang memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa
keindahannya dan untuk rekreasi adalah Aesthetic and recreational institutions.
Contoh : Seni rupa, seni suara, seni gerak, seni drama, kesusasteraan, olah
raga dan sebagainya.
6)
Pranata – pranata ynag berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk
berhubungan dengan dan bebrbakti kepada Tuhan ataua dengan alam gaib, adalah
Religious institutions. Contoh : Doa, kenduri, upacara, semadi, bertapa,
penyiaran agama, pantangan, ilmu gaib, ilmu dukun dan sebagainya.
7)
Pranata – pranata yang berfungsimemenuhi keprluan manusia untuk mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat, adalah Political
Institutions. Contoh : Pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian,
kepolisian ketentaraan dan sebagainya.
8)
Pranata – pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup
manusia adalah Somatic Institutions. Contoh : Pemelihasraan kecantikan,
pemeliharaan kesehatan,kedokteran, dan sebagainya.
Selain
itu dalam suatu masyarakat banyak pula pranata yang tidak khusus tumbuh dari
dalam adat – istiadat suatau masyarakat bersangkutan, tanpa disadari dan
direncanakan diambil dari masyarakat lain. Jumlah pranata dalam suatu
masyarakat selalu bertambah, terutama dalam masyarakat yang sedang berkembang (
berada dalam keadaan transisi dari masyarakat agrarian ke masyarakat industri
).
17. DAFTAR PUSTAKA
1.
http://hariannetral.com/2014/11/pengertian-penduduk-dan-warga-negara.html#
2.
ttps://www.scribd.com/doc/91037202/Pengertian-Penduduk
3.http://www.bukupedia.net/2016/05/pengertian-dan-macam-macam-pertumbuhan-penduduk-serta-rumus-pertumbuhan-penduduk-alami-dan-migrasi.html
4.
https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
5.
http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kebudayaan-definisi-para-ahli.html
6.
http://bobungga.blogspot.co.id/2011/10/penduduk-masyarakat-kebudayaan.html
7.https://www.google.com/gws_rd=ssl#q=Jelaskan+tentang+permasalahan+penduduk+yang+ada+di+indonesia+saat+sekarang
8.http://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-rumus-angka-kelahiran-kasar.html
9.
http://pengayaan.com/pengertian-dinamika-penduduk/
10.
https://zaka4share.wordpress.com/2014/10/21/persebaran-penduduk-di-indonesia/
11.
https://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2/
12.https://btiasanshary.wordpress.com/2015/11/18/7-unsur-kebudayaan-menurut-para-ahli/
13.https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.phpver=12&idmateri=88&lvl1=5&lvl2=0&lvl3=0&kl=7
14. Sosiologi 1: Suatu
kajian Kehidupan Masyarakat (2007) untuk SMA kelas X oleh Taufiq Rahman
dkk., Penerbit Yudhistira.
16. Pengambilan
keputusan etis dan faktor di dalamnya oleh Malcolm brownlee (2006) oleh
Penerbit Gunung Mulia di Jakarta
17.
http://layanan-guru.blogspot.co.id/2013/10/jenis-jenis-norma-berdasarkan-daya.html
18. Etika & hukum
oleh E.Sumaryono (2002) oleh Penerbit Kanisius di Jakarta
19.
http://esa161.weblog.esaunggul.ac.id/2012/12/05/materi-9/
0 komentar:
Posting Komentar